Petik Hikmah - Pembaca Inspirasi Islam yang baik hatinya, sebagai agama yang membawa risalah rohmatan lil ‘alamin, Islam tidak melulu membahas Ibadah vertikal kepada ALLAH Subhaanahu Wata’ala saja, akan tetapi RASULULLAH Shollallohu ‘Alaihi Wa sallam juga mengharuskan kita untuk bermuamalah dengan baik dengan sesama. ALLAH mengingatkan kita:
BANYAK IBADAH TAPI MASUK NERAKA
{ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ أَيْنَ مَا ثُقِفُوا إِلَّا بِحَبْلٍ مِنَ اللَّهِ وَحَبْلٍ مِنَ النَّاسِ وَبَاءُوا بِغَضَبٍ مِنَ اللَّهِ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الْمَسْكَنَة} [آل عمران: 112]
“Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan” (Ali ‘imron 112)
Ibarat dua sayap yang harus dikepakkan bersama, itulah korelasi antara ibadah kepada ALLAH dan muamalah kita dengan sesama. Sekuat dan sebanyak apapun ibadah kita kepada ALLAH akan menjadi tidak berarti apabila kita tidak memperbaiki hubungan dengan sesama. RASULULLAH Shollallohu ‘Alaihi Wa sallam pernah mengingatkan kita:
هَلْ تَدْرُونَ مَنِ الْمُفْلِسُ؟ “, قَالُوا:الْمُفْلِسُ فِينَا، يَا رَسُولَ اللهِ، مَنْ لَا دِرْهَمَ لَهُ وَلَا مَتَاعَ. قَالَ: “إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي مَنْ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصِيَامٍ وَصَلَاةٍ وَزَكَاةٍ، وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ عِرْضَ هَذَا، وَقَذَفَ هَذَا، وَأَكَلَ مَالَ هَذَا، فَيُقْعَدُ، فَيَقُصُّ هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ، وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ، فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يَقْضِيَ مَا عَلَيْهِ مِنَ الْخَطَايَا، أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ، ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ “.
“Wahai Sahabatku, tahukah Engkau siapakah orang yang bangkrut?”
Sahabat menjawab, “Orang yang bangkrut ialah orang yg kehabisan modalnya”.
Sahabat menjawab, “Orang yang bangkrut ialah orang yg kehabisan modalnya”.
Maka RASULULLAH melanjutkan, “Orang bangkrut yang sesungguhnya adalah Ia yang mati dengan membawa banyak kebaikan seperti shalat, zakat, dan puasa namun dia pernah mencela, menuduh zina, menipu dan memakan harta saudaranya. Maka kebaikan-kebaikan nya diberikan untuk orang-orang yang pernah ia dzolimi hingga kebaikannya habis namun masih banyak yang ia dzolimi maka ditimpakan kepadanya kesalahan/dosa orang-orang yang pernah ia dzolimi dan akhirnya Ia pun masuk neraka” (HR.AHMAD)
Jika yang rajin ibadah dan banyak amal saja bisa menjadi masuk neraka gara-gara hubungan atau mu’amalah yang tidak baik dengan sesama lalu bagaimana dengan kita yang ibadah dan amalnya serba terbatas?
Saudaraku, mari perbaiki selalu hubungan kita dengan sesama agar ibadah kita kepada-NYA tidak sia-sia..
Semoga hadirnya program ini bermanfaat untuk menambah wawasan, ilmu pengetahuan dan memberikan inspirasi sehingga terciptalah kehidupan bermasyarakat yang harmonis dan diridhoi ALLAH SWT. Amiin Ya Robbal Alamiin.
No comments:
Write comments